Tim PKM Unsam Edukasi Pokdakan Mina Sejahtera Teknologi Flow Water Aquaphonic

LANGSA: Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Dosen Universitas Samudra (Unsam) Langsa melakukan pengabdian masyarakat berupa Edukasi Pokdakan Mina Sejahtera melalui Teknologi Flow Water Aquaphonic untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga di Kecamatan Seruway, Kabupaten Aceh Tamiang.

Ketua Tim PKM Unsam, Dr. Afrah Junita, SE, Ak, M.Pd didampingi anggota Dr. Agus Putra AS, S.Pi, M.Sc dan Fairus, S.Pd, M.Pd, menyampaikan, tujuan dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah untuk mengedukasi masyarakat mengenai teknologi budidaya perikanan yang efektif dan efesien serta melatih mitra membuat Flow Water Aquaphonic dan catatan keuangan sederhana untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga.

Selain itu, Kecamatan Seruway memiliki kontribusi terhadap perekonomian Aceh Tamiang. Peningkatan perekonomian masyarakat desa tersebut dapat dilakukan melalui optimalisasi kelompok-kelompok masyarakat, salah satunya Pokdakan Mina Sejahtera.

“Jika dilihat dari potensi yang ada, Pokdakan ini memiliki peluang besar untuk mengembangkan usahanya, terlihat dari luas lahan yang dimiliki sekitar 20 x 20 meter, mestinya Pokdakan ini dapat memanfaatkan lahan untuk menambah pendapatan,” sebutnya.

Selanjutnya, hasil diskusi antara mitra dan tim PKM mengidentifikasi dua permasalahan prioritas, yaitu mitra kurang memahami pentingnya teknologi budidaya perikanan yang efektif dan efesien padahal mereka punya lahan yang dapat dimanfaatkan untuk menambah nilai lebih sebagai pemasukan atau pendapatan anggota Pokdakan.

Kemudian, mitra belum mampu membuat catatan keuangan sederhana yang tersusun dengan baik dan dicatat secara disiplin dan teratur.

Menanggapi persoalan itu, solusi yang ditawarkan yakni edukasi dan pelatihan teknologi budidaya perikanan melalui Flow Water Aquaphonic dan edukasi dan pelatihan pembuatan catatan keuangan sederhana.

Lebih lanjut Afrah Junita menjelaskan, kegiatan PKM ini dilakukan pada bulan Juli sampai dengan September 2024, yang dihadiri sekitar 30 peserta yang terdiri dari Pokdakan dan Penyuluh Dinas Pangan, Kelautan, dan Perikanan Kabupaten Aceh Tamiang.

Dosen lulusan National Taiwan Ocean University (NTOU) Taiwan Dr. Agus Putra AS, S.Pi, M.Sc kembali menjelaskan, Teknologi Flow Water Aquaphonic merupakan teknik menggabungkan teknologi akuakultur dan hidroponik pada media tanpa tanah menghasilkan sayuran berkualitas, aman, sepanjang tahun, dan dalam jumlah memadai, tidak membutuhkan pupuk dan pestisida, sangat efisien dalam penggunaan air, dapat dilakukan di lahan non-pertanian, memiliki produktivitas yang tinggi, serta menghasilkan dua produk sekaligus, yaitu tanaman dan ikan.

Diungkapkan Afrah Junita lagi, prinsip budidaya Aquaphonic adalah “no waste”, yang berarti limbah dari metabolisme ikan akan digunakan oleh tanaman sebagai pupuk, dan dapat menjadi solusi untuk mengatasi keterbatasan lahan, keterbatasan sumber air serta meningkatkan ketahanan pangan. “Melalui kegiatan ini diharapkan masyarakat memahami dan menerapkan Teknologi Flow Water Aquaphonic dan melalukan pembukuan secara konsisten sehingga dapat meningkatkan pendapatan kelompok.

Scroll to Top